Pasien kali ini seorang pria gagah bertubuh besar, tidak bisa kena AC padahal anaknya tidak bisa tidur tanpa AC sebentar saja. Terpaksa pisah kamar jika tidak ingin mampet hidung dan bersin2. 'Srat srot' tidak jarang menyela disaat anamnesa dan tisu pun tidak sedikit yg digunakan menampung ingusnya. Ini yg dikeluhkan bertahun tahun lamanya.
Awal diagnosa tipe C kendor kanan, jV, & dN, tisen lipat jempol scala 9. Setelah di CU tidak berkurang sekala sakitnya. Dag dig dug di dada karena ini pasien pertama yg tidak ada hubungan keluarga. Teringat plesetan 'Subur' kata Kak Budi saat pelatihan online 202206. Alhamdulillah.
Kuraba ulang tulang belakang lebih kebawah lagi dengan degub dada yang makin kencang. Bismillah kuputuskan S tipenya. Lanjut Gergaji biasa sekali saja. Kupencet lipat jempolnya dengan penuh kehati hatian, pelan dan bertahap. Tidak mengejut dadanya seperti kala pertama (scala 6 lah), alhamdulillah. Tancap gergaji 2 X lagi, tisen hampir nol. Hidung plong, allahu akbar.
Dengan memuji Allah, beliau merasa aneh, '. . Kok bisa. . '
saya, 'coba buang ingusnya Mas?'
beliau, 'gak ada Pak, gak ingin beringus'.
Laa halula walaa quwwata illa billahi
Maka PR yang kami berikan ya Gergaji tiap pagi sore dan jika mau tidur di AC, insyallah bisa dibantu sang isteri.
Semoga Allah azza wajalla beri kesembuhan paripurna. Dan mengalirkan pahala 'ilmu naafi' kepada UHM-rahimahullahu dan penerusnya.
aamiin
Semoga Pazstrory ini bisa menyemangati rekan sejawat pastroper yg masih ragu atau belum mempraktekan ilmu PAZya.
baarakllahu fiikum